Ketum BPI KPNPA RI Tubagus Sukendar Desak Danantara dan Pemerintah Selamatkan Industri Tekstil dari Krisis.
Jakarta, sinkronnews com– Pailitnya PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu raksasa industri tekstil nasional, mengancam stabilitas ekonomi dan memicu gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal. Menanggapi hal ini, Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI), Tubagus Rahmad Sukendar, menegaskan pentingnya langkah cepat Danantara dan pemerintah untuk menyelamatkan industri tekstil dari keterpurukan lebih dalam.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan, bukan hanya bagi pekerja yang kehilangan mata pencaharian, tetapi juga bagi sektor industri tekstil yang menjadi bagian penting dalam perekonomian nasional. Pemerintah, dalam hal ini Presiden terpilih Prabowo Subianto dan jajaran terkait, harus segera bergerak cepat dalam menyiapkan solusi konkret agar dampaknya tidak semakin meluas,” ujar Tubagus Rahmad Sukendar dalam keterangannya, Selasa (4/3/2025).
Sebagai bagian dari respons cepat, pemerintah mulai menyusun strategi untuk memitigasi dampak kebangkrutan Sritex. Salah satu langkah yang tengah disiapkan adalah program reskilling bagi pekerja terdampak, serta upaya menarik investasi baru agar sektor tekstil tetap bertahan. Selain itu, percepatan program ekonomi berbasis industri dan hilirisasi juga menjadi prioritas guna memperkuat daya saing industri tekstil nasional.
Tubagus Rahmad juga menekankan bahwa kebangkrutan Sritex harus menjadi alarm bagi pemerintah untuk memperbaiki regulasi dan kebijakan industri tekstil agar tidak semakin terpuruk. Ia juga menyoroti pentingnya intervensi pemerintah dalam memberikan dukungan kepada pekerja terdampak PHK serta perusahaan yang masih berpotensi bertahan.
“Danantara, yang baru dibentuk untuk menangani industri strategis, harus segera mengambil langkah konkret. Salah satunya dengan menyusun skema penyelamatan atau penyertaan modal bagi perusahaan yang memiliki potensi untuk bangkit kembali,” ungkapnya.
Ia meyakini bahwa jika Danantara dikelola dengan baik, perusahaan ini dapat menjadi pilar utama dalam menstabilkan industri tekstil nasional serta mencegah gelombang PHK lebih luas. Sinergi antara pemerintah dan pihak swasta juga perlu diperkuat guna memastikan kebangkitan kembali sektor ini.
Dengan gerak cepat pemerintahan Prabowo yang segera dilantik, diharapkan kebijakan yang diambil dapat memberikan jalan keluar bagi pekerja terdampak serta menyelamatkan industri tekstil nasional dari keterpurukan lebih lanjut.(Chan/Op)
0 Comments